Selasa, 24 Mei 2016

Tata Cara Mandi Wajib/Mandi Junub

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Mandi junub atau mandi wajib atau mandi besar adalah mandi yang diwajibkan bagi umat islam apabila sedang dalam keadaan berhadas besar.Tujuannya adalah untuk menyucikan diri agar dapat melakukan ibadah wajib seperti shalat. Mandi junub wajib hukumnya laki-laki maupun perempuan muslim yang telah dewasa atau telah memasuki masa baligh dan mengalami salah satu hal berikut ini.

Hal-hal yang mewajibkan kita untuk mandi junub
  1. Keluar mani karena syahwat. banyak ulama yang berpendapat mandi junub diwajibkan apabila keluarnya mani secara memancar dan terasa nikmat ketika keluarnya terasa nikmat. Jadi apabila keluarnya karena sakit atau kedinginan tidak diwajibkan mandi junub. Tetapi untuk mencari aman sebaiknya mandi junub apabila keluar mani dalam keadaan apapun.
  2. Jika bangun tidur dan mendapati keluarnya mani. Ulama berpendapat bahwa selama kita bangun dan mendapati adanya mani, maka kita wajib mandi, walaupun kita tidak sadar atau lupa telah mimpi basah atau tidak
  3. Setelah bertemunya dua kemaluan walaupun tidak keluar mani.
  4. Ketika masuk Islam menjadi muallaf.
  5. Setelah berhentinya darah haidth dan nifas.
  6. Ketika seorang muslim meninggal dunia. Tentu saja yang memandikannya adalah yang orang yang masih hidup. Mayat muslim wajib dimandikan kecuali jika ia meninggal karena gugur di medan perang ketika berhadapan dengan orang kafir.
  7. Ketika bayi meninggal karena keguguran dan sudah memiliki ruh.
Tata Cara Mandi Wajib/Mandi Junub dan urutan tata cara mandi wajib yang benar menurut Islam adalah sebagai berikut:
Mandi wajib dimulai dengan mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar, dan disunahkan menghadap kiblat.
Niat Mandi Wajib
Niat mandi wajib dapat dibaca secara lisan atau dalam hati baik dengan menggunakan bahasa arabnya, atau jika tidak hafal gunakan bahasa Indonesia saja, tapi lain kali niat mandi wajib dengan bahasa Arabnya agar sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam

Bacaan Doa Niat Mandi Wajib
  • Bacaan Doa niat mandi wajib: 
"Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.
 Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadast besar fardhu karena Allah ta'aala.
  • Bacaan doa niat mandi wajib setelah mimpi basah atau bersetebuh:
"Nawaitu Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbari 'An Jamiil Badanii Likhuruji Maniyyi Minal Inaabati Fardhan Lillahi Ta'aal.
Artinya: "Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari seluruh tubuhku karena mani dari jinabat fardhu karena Allah ta'ala.
  • Bacaan doa niat mandi wajib setelah haid: 
"Nawaitu Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbar Minal Haidi Fardlon Lillahi Ta'ala.
Artinya: "Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari haid fardu karena Allah ta'ala"
  • Bacaan doa niat mandi wajib karena nifas: 
"Nawaitu Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbar Minal Nifasi Fardhlon Lillahi Ta'ala,
Artinya: "Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari nifas fardu karena Allah ta'ala.

Membersihkan kedua telapak tangan dan Mencuci Kemaluan
Siram atau basulah tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya, basulah atau siram tangan kanan dengan tangan kiri. Diulangi sampai 3 kali. Bercebok  Membersihkan kemaluan serta kotoran yang ada disekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.
Mencuci Tangan
Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan tangan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.
Berwudhu
Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalatMembasuh Rambut dan Menyela Pangkal Kepala
Cara membasuh rambut dan menyelea panggal kepala adalah dengan memasukkan kedua tangan ke air, kemudian dengan menggosokkan rambut sampai kulit kepala dengan menggunakan jari-jari tangan.
Menyiiram kepala3X
Menyiram dan mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri Diulangi sampai 3 kali
Menyiram dan Membersihkan Seluruh Anggota Tubuh
Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan, lalu kiri.Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan bersihkan, baik pada bagian-bagian yang tersembunyi atau lipatan seperti ketiak, dibawah kemaluan, badan bagian belakang, Membasuh kedua kaki sampai telapak kaki dan juga pada sel-sela jari kaki.
TertibDilakukan secara bertahap dari pertama sampai terakhir dan berurutan mendahulukan yang sebelah kanan kemudian yang sebelah kiri.

HR At-TIrmidzi Menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan menggosoknya, tapi jangan mengurai membuka rambutnya yang dikepang, karena ada hadist yand diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ummu Salamah yang bertanya kepada Rasulullah, Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub (mandi besar)? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran.

Mengguyur tubuhnya yang sebelah kanan dengan air, membersihkannya dari atas sampai ke bawah, kemudian bagian yang kiri seperti itu juga berturut-turut sambil membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi pusar, bawah ketiak, lutut, dan lainnya, dan diriwatkan Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda:

Barangsiapa yang meningggalkan bagian tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka “. HR. Abu Dawud

Seorang Wanita Tidak Harus Melepas Jalinan atau Kepangan Rambutnya
cara mandi wajib“Ya Rasulullah, aku adalah wanita yang SANGAT KUAT kepangan/jalinan rambutku, apakah aku harus melepaskannya saat mandi janabah?” Beliau menjawab: “Tidak perlu, namun cukup bagimu untuk menuangkan air tiga tuangan ke atas kepalamu, kemudian engkau curahkan air ke tubuhmu, maka engkau suci.”  HR. Muslim no. 330

Boleh Mandi Hanya Sekali Setelah Men-jima’i Beberapa Istri
Anas bin Malik radiyallahu anhu berkata: “Adalah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mengelilingi istri-istrinya (menjima’i mereka secara bergantian -pent.) dengan satu kali mandi.”  HR. Muslim no. 706 dan mandinya disini dilakukan ketika selesai jima yang akhir.

 Semoga Bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar