Minggu, 15 Mei 2016

Tajwid


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tajwīd (تجويد) secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf) [2], shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani.

Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah fardhu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa.

Dalil tentang tajwid
Adapun dalil dalil yang mewajibkan membaca al-Quran dengan tajwid antara lain:
membaguskan,[1] tajwid berasal dari kata Jawwada (جوّد-يجوّد-تجويدا) dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Quran maupun bukan.

Ada pun dalil yang pertama di ambil dari al-Quran. Allah swt berfirman yang artinya “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)”[QS:Al-Muzzammil (73): 4]. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca al-Quran yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).

Dalil yang kedua dalil as sunah ( hadist ). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a.(istri Nabi SAW), ketika dia ditanya tentang bagaiman bacaan dan salat Rasulullah SAW, maka dia menjawab: ”Ketahuilah bahwa Baginda s.a.w. salat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika dia salat tadi, kemudian Baginda kembali salat yang lamanya sama seperti ketika dia tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika dia salat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah s.a.w. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.” (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).

Dalil yang ketiga adalah dalil ijma ulama. adalah telah sepakat para ulama dari zaman rasulullah sampai zaman sekarang, bahwa membaca alqur’an dengan bertajwid adalah sesuatu yang fardhu dan wajib.

Kaidah huruf dan harokat, Hukum-hukum dalam tajwid beserta komponen ilmu tajwid yang harus dikenal dipelajari, dipahami serta diamalkan dalam membaca Al-Quran, antara lain :
Sifat dan Makhraj huruf hijaiyah
Harakat
Tanda-tanda Waqaf Dan Washal
Hukum lafadz, Huruf Syamsiyah dan huruf Qamariyah
Hukum taawuz dan basmalah
Hukum Bacaan Mad
Idzhar Wajib Dan Hukum Ro’
Hukum Idghom Dan Qalqalah
Hukum Bacaan Mim Sukun
Ghunnah dan Hukum Nun Sukun/Tanwin







0 komentar:

Posting Komentar