Senin, 21 Agustus 2017

Sesuatu yang disukai belum tentu baik, sesuatu yang dibenci belum tentu buruk.

Assalamualaikum

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

kutiba ‘alaykumu alqitaalu wahuwa kurhun lakum wa’asaa an takrahuu syay-an wahuwa khayrun lakum wa’asaa an tuhibbuu syay-an wahuwa syarrun lakum waallaahu ya’lamu wa-antum laa ta’lamuuna

 Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(Albaqarah 216)

Makna yang kita ambil dari ayat diatas adalah:
#Tidak ada yang hal mendatangkan manfaat, kebahagiaan kecuali ia harus melakukannya walaupun ia anggap itu berat dan menyakitkan. Karena pada akhirnya ia akan mendapatkan kebaikan, kebahagiaan, kelezatan, dan kegembiraan, walaupun jiwanya sangat membenci hal itu tetapi hal itu lebih baik baginya, sebaliknya tidak ada hal yang sangat membahayakan kecuali tatkala ia melanggar larangan-larangan Allah
#Kita sebagai seorang hamba wajib untuk selalu menyerahkan perkaranya kepada Yang Maha Mengetahui hal-hal yang ghoib, mengetahui perkara yang akan datang, serta ridho terh -adap keputusan-Nya, serta menjalankan ketentuan yang Allah pilih baginya
#Apabila kita telah menyerahkan semuanya kepada Allah, dan telah ridha dari ketentuan yang Allah pilih bagi kita, maka Allah akan menolong kita dengan kekuatan dan kesabaran, akan Allah palingkan bagi kita segala mushibah dan malapetaka dari dirinya. Dan Allah tampakan padanya kebaikan yang banyak yang sebelumnya belum pernah terjadi padanya.
Salam damai dan sukses selalu

Kebahagiaan laksana kupu-kupu

Assalamualaikum
”Kebahagiaan laksana kupu-kupu, dimana ketika anda berusaha meraihnya, ia akan semakin menjauh dari jangkauan anda. Namun, ketika anda duduk dengan tenang, ia akan menghampiri anda.”

Yang kita miliki hanyalah sekarang ini. Tanpa mempedulikan apa yang telah terjadi kemarin dan apa yang mungkin terjadi esok hari. Dengan cara pandang inilah rahasia  merasakan kebahagiaan dan keceriaan, hiduplah dan nikmatilah saat ini dan disini.

Satu hal indah tentang anak kecil adalah bahwa mereka asyik dengan diri mereka sendiri secara total dalam masa sekarang. Mereka menikmati apapun yang mereka kerjakan saat itu, apakah itu melihat kumbang, bermain, menggambar, membangun istana dari pasir atau hal apapun lainnya yang mereka pilih untuk dikerjakan.

Setelah dewasa, banyak dari kita yang mempelajari seni memikikirkan dan mencemaskan beberapa hal secara sekaligus. Kita membawa persoalan-persoalan masa lalu dan pertimbangan-pertimbangan untuk masa depan memadati masa sekarang, sehingga menjadi sedih, galau dan tidak efektif. Kita juga mulai belajar menunda kesenganan dan kebahagiaan kita dengan pikiran bahwa suatu saat di masa depan, keadaan akan jauh lebih baik dibandingkan masa kini.

Rasa syukur adalah kunci menuju hidup bahagia, karena jika kita tidak berterima kasih, maka seberapa pun yang kita miliki, kita tidak akan bahagia ,sebab kita selalu ingin sesuatu yang lain atau sesuatu yang lebih.

Kita sering tidak menyadari bahwa betapa banyak hal-hal yang semestinya kita dapat bersyukur. Misalnya: Anda masih dapat menikmati makan 3 kali sehari, anda dapat menyelesaikan pekerjaan anda, anda dapat pulang ke rumah dengan selamat, anda dapat bermain-main dengan anak anda, anda bisa berjalan-jalan bersama teman-teman, anda dapat medengarkan lagu kesayangan anda, anda dalam keadaan sehat, dan masih banyak lagi yang lain.

“Kebahagiaan selalu terlihat kecil jika anda hanya memegangnya di tangan anda, tetapi jika anda melepaskannya, anda akan belajar betapa besar dan berharganya kebahagiaan tersebut.”

Allah SWT berfirman

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Orang yang bersyukur, maka akan diberikan nikmat yang lebih banyak dan berkah, sementara orang yang tidak pernah bersyukur maka ia akan diberi banyak cobaan. Allah berfirman: “Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya  jika kamu bersyukur, Kami pasti akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya adzab-Ku amatlah pedih’.” (QS Ibrahim 7)

semoga bermanfaat.

Rabu, 14 Juni 2017

Kemuliaan Memberikan Maaf Kepada Orang Lain

Assalamualaikum
Maaf adalah sesuatu yang amat berharga dan tidak mudah memberinya walaupun diminta. Apalagi jika kesalahan itu berpuncak dari satu kesalahan yang disengajakan dan amat menyakitkan hati.
kita berhak sama ada memberinya maaf ataupun
membiarkannya terus dengan dosa-dosanya itu.
Kita boleh bergembira karena mendapat pahala dari perbuatan jahatnya kepada kita, dan dia akan menanggung dosa-dosanya sehingga hari Kiamat.
Tapi tahukah anda kesalahan yang tidak diselesaikan dengan maaf di dunia ini akan berlanjutan hingga ke Akhirat?
Di sana orang yang bersalah terpaksa membayar dengan memberikan pahala kebaikannya untuk menebus maaf daripada orang yang dizaliminya.
Hingga akhirnya dia muflis dan karena itu dia dilemparkan ke Neraka.
Begitulah besarnya Dampak dari “maaf”.

Kemuliaan Memberikan Maaf Kepada Orang Lain setelah seseorang melakukan kesalahan terhadap kita, dan merupakan salah satu ciri - ciri orang yang bertaqwa.
Seperti halnya yang sudah dijelaskan pada terjemahan ayat - ayat surat berikut ini:

    وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٣٤
wasaari'uu ilaa maghfiratin min rabbikum wajannatin 'ardhuhaa alssamaawaatu waal-ardhu u'iddat lilmuttaqiina
alladziina yunfiquuna fii alssarraa-i waaldhdharraa-i waalkaatsimiina alghayzha waal'aafiina 'ani alnnaasi waallaahu yuhibbu almuhsiniina
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”  - (QS. Al-Imran: 133-134)

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
khudzi al'afwa wa/mur bial'urfi wa-a'ridh 'ani aljaahiliina
“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”  - (QS. Al-A'raf : 199)
 
 قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ
qawlun ma'ruufun wamaghfiratun khayrun min shadaqatin yatba'uhaa adzan waallaahu ghaniyyun haliimun
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.”
(QS. Al-Baqarah : 263)
 
إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا
in tubduu khayran aw tukhfuuhu aw ta'fuu 'an suu-in fa-inna allaaha kaana 'afuwwan qadiiraan
“Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Kuasa.”  - (QS. An-Nisa : 149)

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
walaman shabara waghafara inna dzaalika lamin 'azmi al-umuuri
“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”  - (QS. Asy-Syura : 43)

Sungguh Mulia bagi orang orang yang dengan secara Ikhlas memberikan Maaf kepada Orang lain

Semoga bermanfaat